Pintu Kaca Kamar Mandi #1

When the mosquitoes were singing beside his ears, he did realise that his eye was about to fall down. His left eye, to be precise. There was a string of flesh that still holds it together so it kept sticking to his face. But with one harsh move, it would fall down, undoubtedly. He stared at his reflection on the glass door in disbelief. With this condition, he would never be able to live easily.

Continue Reading

Trilogi Ke : #3 Ketakutan

Ada satu titik di dalam tubuh ini, di mana ia mencoba dengan segenap hati dan jiwanya untuk muncul ke permukaan. Namun titik ini selalu kalah oleh teman-temannya; ego, otak, tangan, pikiran, dan teman-temannya yang lain. Titik ini sudah bosan berada di dalam, namun otak selalu membentaknya jika ia memaksa untuk keluar; apa kau tidak malu dengan dirimu sendiri?

Continue Reading

Trilogi Ke : #2 Kehilangan

Ini pagi empat November. Sudah kuobrak-abrik kamar asramaku, tetapi kunci itu tidak bisa kutemukan. Kunci motor sialan dengan gantungan oli Top One berwarna kuning cerah itu seperti hilang ditelan bumi. Sudah keempat kalinya aku membalik selimutku, membalik buku-bukuku, dan entah keberapa kalinya aku memandangi rak di mana seluruh peralatan mandiku terletak. Tetap tidak ada. Kunci motor itu lenyap.

Continue Reading

Trilogi Ke : #1 Kejatuhan

Hari itu tanggal tiga November. Aku sedang berjalan ke kamarku di lantai dua asrama ketika aku terpeleset dan mematahkan leherku. Saat itu hujan deras sedang turun sehingga tidak ada yang mendengar suara berdebum tubuhku yang jatuh ke dasar tangga.

Entah bagaimana, aku terjatuh dengan posisi kepala berada di dasar tangga, dan kakiku masih berada di tangga. Yah, gampangnya aku berada dalam posisi terbalik; kepala di bawah, kaki di atas. Lucu sekali bagaimana aku melihat darah yang bercampur dengan air hujan mengalir dari dalam tubuhku, menyebar ke lantai, membuat noda menggenang yang berwarna merah terang. Dari sudut mataku aku melihat tanganku yang tertekuk dengan aneh. Mungkin tanganku patah juga. Entahlah. Aku sudah mati rasa sejak kehujanan tadi.

Continue Reading